SUAMIKU MALAIKATKU
Namaku
Nurhasanah Aku terlahir dari keluarga yang terbiasa bebas pendapat alias
demokrasi tapi masalah pengambilan keputusan tetap otoritas orang tua, 28
Nopember 1986 tepat pada 26 tahun yang silam Nurhasanah kecil sudah terbiasa
dengan perdebetan dan perbedaan pendapat, Dulu Orang tua termasuk dalam pemilik
kategori ekonomi berlebih alias hidup berkecukupan Tepat pada saat Aku
dilahirkan semua kehidupan Lux itu berubah derajat Aku bagai pembawa sial
keluarga parahnya Ayah menikah lagi saat Ibuku sekarat mempertaruhkan nyawa
mengeluarkanku dari Rahimnya, lahir dengan selamat Akhirnya Aku di kenal
sebagai gadis bijak yang cerdas karena selalu mendapat tiga besar dalam setiap
periode semester sejak Sekolah Dasar hingga Madrasah Aliyah bahkan Aku selalu
menjadi buah bibir para Guru disekolah, yang membuat orang semakin takjub dan
kagum umur empat tahun aku sudah bisa membaca Al-quran degan fasih dengan
tajwid yang baik dan benar, bila di tilik dari logika Pendidikan Aku bisa
membaca Al-quran dengan cepat karena pengaruh lingkungan dimana Ibuku selalu
membawaku ketika Ia mengajarkan anak-anak mengaji di mesjid. Menurut Guru Aku
Bukan Cuma bijak lebih tepat menurut para Guru Aku gadis “pelawan” lebih
spesipik lagi Aku dikenal suka Mendebat para Guru, Guru bisa pusing tujuh
keliling bila mendapat pertanyaan dari Ku. Mei 2005 Aku Lulus dari Madrasah
Aliyah cita-citaku yang selalu ku pendam adalah Aku Ingin kulah minimal
Pendidikan terakhirku adalah S1 rasanya tidak mungkin terkabul jika bercermin
dari Ekonomi orang tua. Ibuku hanya seorang guru mengaji adikku masih di bangku
sekolah. Sementara Ayahku tidak pernah memberi nafkah selain tidak ada kerja
Ayahku sudah semakin tua, Kakak dan Abangku menyambung hidup dengan bekerja
pada keluarga ibu. Aku bukan gadis yang cengeng yang hanya berpangku tangan
mengerang dan menyesali nasib Aku harus berhasil itu tekad bulatku. September
2005 Aku diterima menjadi tenaga pengajar di Sebuah Madrasah Diniyah dengan
gaji 150.000 rasanya meringis zaman sekarang dapat apa dengan gaji sebesar itu
Allah menemukan jalan lain Aku mendapat tambahan honor dari kabupaten dengan
jumlah yang lumayan masih ada sisa buat tabungan kuliah, untuk tambahan belanja
Aku pun membuat bakso ikan. Bakso dengan rasa ikan itu ku jual kepada anak-anak
Diniyah selain bakso ikan aku juga berjualan bakwan. Hingga Suatu hari seorang
cowok bersimpati ingin membantuku untuk menggapai Cita-cita. Aku bukan jual
mahal tapi menadahkan tangan adalah hal tabu yang harus menjadi pantangan
bagiku, itu prinsip. Tujuh bulan Aku menjadi Tenaga pengajar Rasa sudah menjadi
modal untuk kedepan. Maret 2006 Berbekal Duit tabunganku berjumlah 1.2 Juta Aku
berangkat menuju Pekanbaru Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Aku
membaca lebih tepat mengeja Huruf demi huruf tulisan yang ada di baliho sebuah
gapura ada bening yang menetes di pipiku, “Ya Allah…..nikmat engkau yang mana
yang harus Aku dustakan.” Aku melihat berbagai aneka manusia di kampus Idamanku
ini. Ada yang memakai mobil ada yang naik sepeda bahkan ada yang bergelayut
manja pada Orangtuanya tujuan mereka sama dengan ku yaitu tempat pengambilan
formulir dibagian Administrasi, Ku seka Kristal disudut mataku Ku langkahkan
kaki dengan semangat Antri untuk mengambil formulir. Alhasil semua administrasi
berjalan lancar 500 ribu lenyap dalam beberapa menit, pendidikan yang begitu
mahal. Ku hitung sisa dana yang ada di kantongku sekitar 500 lagi sampaikah 500
ribu ini menuju bangku yang ku harapkan? Ya Allah…….Nikmat mu tidak ada yang
pantas Aku dustakan. Bibirku bergetar mengucapkannya. Ingin rasanya mundur dari
semua cita-cita ini. Tegarkan hambamu Ya Allah.Tliit tliit tliit hp Nokia tipe
3315 berderit-derit minta kusahut hp hasil mengajarku. “Assalamualaikum…ini
sapa?”
“Ini nanguda, nung datang ke rumah nanguda sebentar bisa?”
“Nggak bisa nanguda nung lagi di Pekan daftar kuliaah” ada apa ya?”
“Ya udah nanti kalo udah pulang ke rumah ya?
“Insya allah.”
Telpon terputus ada apa ya?ku buang pikiran negative ku. Tante merangkap tetanggaku itu menyuruhku kerumahnya. Ujian di laksanakan bulan Enam aku harus menanti satu bulan lagi akhirnyaaku pulang kampung.
Sesampai di rumah Aku disambut tanteku ia mengajakku berbicara dirumahnya. Tanteku menyodorkan sebuah amplop.”Ambillah mungkin ini jalan Rizki yang di beri Allah buat inung,” “Emangnya ini dari sapa nanguda?” nanguda ku bukan orang yang berlebih harta rasanya itu bukan sumbangan atau sejenis zakat dari dia “itu dari seseorang yang ingin membantumu.” Aku menggeleng cepat mengembalikan amplop beserta isinya. Kristal bening kembali menghias pipi tandusku aku sangat ingin tidak di kasihani. “Ayo Ambillah” Aku tetap menggeleng kalau bisa seribu kali menggeleng. Itu adalah dari seorang laki-laki dan jelas prinsip yang kutanam tidak akan memakan duit lelaki manapu. Karena dengar-dengar hutang budi itu sampai mati!!*********************************************
5 Juni 2006 Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru
Aku hanya dapat tambahan 300 ribu dari Ibu itupun sangat berat sekali Aku menerimanya tak sanggup melihat keriput yang menaungi wajahnya. Bismillahirrahmanirrahim Aku menyelesaikan ujian SPMB dengan lancar semua keputusan ada di tangan sang yang menentukan jika aku lulus berarti Allah mengizinkan ku menggapai cita-cita jika aku tidak lulus berarti aku belum di izinkannya mungkin ada hal terbaik daripada ini yang akan diberikannya.
21 Juli 2006
Kristal bening itu kembali merayap dari retina menuju muaranya di pipiku,. NURHASANAH namaku melekat indah diurutan baris pengumuman kelulusan SPMB UIN SUSKA. Ku baca data pengeluaran dari pembayaran Spp hingga operasional semua 1,5 juta dari mana uang sebanyak itu kudapatkan. Menyesalkah aku tidak menerima uluran tangan yang dengan ikhlas menolongku.
“Aku
tidak minta apa-apa darimu Aku hanya ingin kamu berhasil itu saja” kata-kata
yang melekat di amplop itu terngiang jelas aku merunduk terisak. Tidak ada
pilihan aku harus memilih.
Sore yang Indah seseorang memberikan kwitansi-Kwitansi berstempel lunas, Aku tercengang, bahkan kwitansi pelunasan uang kos selama tiga bulan. Ya Allah…….nikmat Engkau yang mana yang harus aku dustakan. Aku berhasil kuliah meski menumbangkan prinsip yang telah kutanam. Tapi Aku membuat Satu perjanjian, perjanjian ketulusan
Sore yang Indah seseorang memberikan kwitansi-Kwitansi berstempel lunas, Aku tercengang, bahkan kwitansi pelunasan uang kos selama tiga bulan. Ya Allah…….nikmat Engkau yang mana yang harus aku dustakan. Aku berhasil kuliah meski menumbangkan prinsip yang telah kutanam. Tapi Aku membuat Satu perjanjian, perjanjian ketulusan
09 SEPTEMBER 2006
3 bulan berlalu......Kwitansi itu hanya untuk tiga bulan, ini sudah masuk september aku sudah mulai sibuk dengan materi-materi perkuliahan, untuk menyambung hidup setiap malam Aku dan temanku YANTI (gadis dumai yang se-nasib denganku) membuat Risoles, bakwan dan bihun goreng yang kami pasarkan kesekolah-sekolah untung dari jualan tersebutlah penyambung nafas kami berdua, sangat pas-pasan.......sementara biaya kuliah semakin melonjak aku butuh dana untuk membuat makalah, mencari referensi materi dan banyak lagi, YA Allah......tidak ada nikmat mu yang bisa aku dustakan, tetangga kos ku punya gadis kecil yang sangat akrab denganku, Ibu tetangga tersebut menyuruhku mengajr privat anaknya. akhirnya aku dapat tambahan dana, tapi itu tetap kurang dalam dana perkuliahan.
OKTOBER KELABU DAN BERSINAR
Tetangga tempat mengajar privatku yang seorang guru dan suaminya seorang tentara yang hanya pulang sebulan sekali. kecelakaan, kakinya patah Innalillahi..........tapi ternyata membawa berkah untukku, Ia menyuruh aku dan sahabatku untk tingaal dirumahnya dengan gratis dan aku membantu dia dalam urusan rumah karena anaknya cuma satu dan masih kecil, aku digaji sebesar 500 ribu dan kos gratis nikmat tuhan mana yang pantas aku dustakan? jelas tidak ada. aku tinggal dirumahnya hingga suatu hari tak ada gading yang tak retak tak hidup tanpa lika-liku.aku meras hidupku sudah nyaman. Dari lulus UMPTN dengan sempurna. Dapat uang kos gratis, spp dibayarin, teman-teman yang baik, Tempat tinggal yang nyaman, namun tak ada hidup yang tidak sempurna. Suatu malam saat aku dan anak ibu tersebut tidur dengan pulas. Malam itu temanku sekamar pulang ke kampungnya, aku terbangun hendak sholat tahajud, betapa terkejutnya aku saat melihat suami ibu tersebut ada dikamar kami. Pikiranku langsung negatif. Sebelum terjadi sesuatu aku menggapai pintu dan berlari keluar. Aku langsung menelepon se-seorang yang selama ini begitu perhatian padaku. Dengan ketakutan aku menceritakan perihal masalah. Ia menyuruhku tidur di rumah kawan. Keesokan harinya dari kampung halamnya ia datang dan menyuruhku pindah kos serta membayar semua bulanan kos selama setahun. Aku menangis……hingga tidak ada yang bisa aku elakkan untuk tidak menerima kebaikannya. Dan akhirnya……
tanggal................
13 Desember 2008
ISTANAKU
Pria yang telah membantu segala kesulitan ku kini membaca ijab-kabul sehidup seperjuangan bersamaku dengan fasih dihadapan penghulu dan saksi, saat itu Aku semester 5 tak ada yang tahu jalan hidup ini semua punya kisah yang menarik untuk disimak. Syukron Ya Allah engkau berikan kepadaku Nikmat yang takkan pernah kurang dan takkan pernah ku dustakan (QS-Arrahman) kini ku semoga Allah selalu merhidoi hambanya yang ingin selalu berada dijalannya. Amin .
1 DESEMBER 2012
AKU WISUDA………………………………….
THANKS FOR MY HUZBAND
CURRICULUM
VITAE
DATA PRIBADI
Nama : Nurhasanah…..................................................................................
Tempat / Tanggal Lahir : Duri, 28-11-1986...............................................................................
Jenis Kelamin :
Perempuan.......................................................................................
Agama : Islam.................................................................................................
Alamat : Jalan
Rangau km 2,5 RT/RW 002/008 Kel : Pematang Pudu Kec:Mandau Kab: Bengkalis
Duri:Riau................................................
Status perkawinan : Kawin................................................................................................
Telepon / HP : 081371750682 / 085356064821.......................................................
E-mail : anjaniray14@gmail.com.
Anak ke : 5…. dari
…6…. Bersaudara
No-Rekening : a/n Nurhasanah bank mandiri-
108-00-111-24063
No comments:
Post a Comment